Sunday, March 19, 2017

GUA BARU DITEMUKAN DI PARANGGUPITO


Gua Reso, Desa Ketos, Paranggupito, Wonogiri
 Kawasan Karst Kabupaten Wonogiri memang menyimpan banyak misteri di bawah lapisan tanahnya. Salah satunya ditemukan oleh Dusun Sambi RT1 RW5 Desa Ketos, Kecamatan Paranggupito. Pada awal Maret 2017 ini mereka menemukan sebuah gua baru di pekarangan tanah warga.

Mendengar kabar itu, saya bergegas meluncur karena penasaran. Kecamatan Paranggupito merupakan wilayah Kabupaten Wonogiri yang paling selatan. Jarak dari pusat kabupaten sekitar 60-70 kilometer.

Tonton videonya : Gua Baru Ditemukan di Paranggupito

Lokasi gua baru itu sendiri sebenarnya tidak sulit ditemukan. Sebab, letaknya hanya berkisar 100 meter dari belakang Pasar Paranggupito. Setelah turun dari sepeda motor, saya cukup berjalan kaki sekitar 10 meter menaiki bukit.dan sudah sampai di mulut gua. Gua itu dinamai Gua Reso karena berada di tanah milik almarhum Pak Reso.
 
Gua Reso, Desa Ketos, Paranggupito, Wonogiri
 Di dampingi warga sekitar, kami memasuki gua. Kami harus menggunakan tangga karena kedalaman gua mencapai lima meter. Harus sedikit merangkak kalau mau masuk lebih dalam. Tapi, setelah sampai di dalam, ada sebuah ruang yang agak lebar. Di dalamnya dihiasi banyak stalaktit dan stalagmit yang masih alami. Akhirnya, rasa penasaran saya pun terobati....hehe.

Menurut masyarakat setempat, gua itu bisa lebih dalam dari pada yang kami jangkau saat ini. Beberapa lorongnya diyakini mampu menembus sisi lain bukit  tersebut. Bahkan, mereka yakin gua itu terhubung dengan luweng atau sungai bawah tanah. Wow, keren kan....

Monday, March 6, 2017

POHON KONCANGAN RAKSASA DI HUTAN MUNCAR WONOGIRI


Pohon koncangan raksasa di Hutan Candi Muncar, Bubakan, Girimarto, Wonogiri

Berekreasi di Waduk Candi Muncar, Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri terasa kurang lengkap jika belum menjelajahi Hutan Muncar. Waduk yang baru dihidupkan warga bulan Februari lalu itu dikelilingi lembah, perbukitan dan rimba belantara.

Hutan Candi Muncar berada di sebelah timur waduk tersebut. Hutan lindung milik Perhutani di lereng selatan Gunung Lawu itu menyimpan berbagai vegetasi yang unik dan menarik.

Pak Sarno yang jadi pemandu Waduk Candi Muncar mengatakan, Hutan Candi Muncar menyajikan vegetasi atau pepohonan unik yang sangat jarang ditemui di perkotaan.

Pohon koncangan raksasa di Hutan Candi Muncar, Bubakan, Girimarto, Wonogiri

 Salah satunya adalah pohon koncangan berukuran raksasa. Tingginya ditaksir sekitar 40 meter, sedangkan lebarnya lebih dari dua meter. Umurnya kira-kira sudah setengah abad.... Wow...

Tonton videonya :  Pohon Raksasa Berusia Setengah Abad di Wonogiri

Pangkal pohon bagian bawah semakin terlihat sangar karena batangnya berkerut-kerut dan akar-akarnya meliuk-liuk. Saking besarnya, rentangan tangan lima orang dewasa belum tentu mampu mengelilingi pohon tersebut.

Baca juga : Sejarah Waduk Candi Muncar Wonogiri

Tidak hanya satu pohon, di tempat itu terdapat banyak pohon koncangan berukuran raksasa. Bahkan ada dua pohon koncangan yang hidup berdekatan, sehingga tudung atau kanopi pohonnya terlihat menyatu.
Keren kaaannnn.....
Tetap lestarikan alam dan hutan ya...

SEJARAH WADUK CANDI MUNCAR WONOGIRI



Naik rakit di Waduk Candi Muncar, Bubakan, Girimarto, Kabupaten Wonogiri
WADUK CANDI MUNCAR telah menjadi tempat rekreasi baru di Desa Bubakan, Kecamatan Girmarto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Warga setempat berhasil mewujudkan obyek wisata berkat kegigihannya menghidupkan kembali waduk tersebut.

Lalu bagai mana sejarah berdirinya WADUK CANDI MUNCAR? Begini ceritanya gaeesss.....
Pada suatu hari....
Pemerintah dan masyarakat ingin membuat bendungan untuk menyediakan irigasi. Setelah mencari-cari, akhirnya mereka menemukan satu tempat yang cocok untuk membangun bendungan, yakni di lembah Candi Muncar, Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto.

Singkat kata, pemerintah kemudian mulai membangun bendungan pada tanggal 15 Mei 1976. Nama proyeknya adalah Pembangunan Wadukan Candi Muncar Girimarto. Pembangunannya selesai setahun kemudian, tepatnya tanggal 31 Maret 1977.

Waduk Muncar kemudian diresmikan oleh Bupati Wonogiri saat itu, KRMH Soemoharmoyo. tanggal 8 Agustus 1977. Prasasti peresmian WADUK CANDI MUNCAR masih bisa dilihat di bagian selatan badan bendungan.

Prasasti peresmian Waduk candi Muncar, Bubakan, Girmarto, Kabupaten Wonogiri

Menurut Pak Sarno yang jadi pemandu wisata, WADUK CANDI MUNCAR menempati tanah desa seluas 1,1 hektare. Waduk itu pada awalnya bisa menyuplai air irigasi sepanjang enam kilometer sampai ke Dusun Setalang.dan Ngrongga.

Tetapi beberapa tahun lalu terjadi tanah longsor di hulu sungai. Akibatnya, longsoran tanah hanyut dan mengendap di waduk. Endapan tanah semakin tinggi dan menutupi seluruh permukaan waduk, sehingga waduk tidak bisa berfungsi.

Pada bulan November 2016, warga mulai membersihkan endapan di waduk. Hanya menggunakan cangkul, mereka membuat parit-parit kecil agar tanah mudah dialirkan ke luar waduk.

Lihat videonya : Asyik... Naik Getek di Waduk Candi Muncar

Pada bulan  Februari 2017, mereka berhasil menghidupkan kembali WADUK CANDI MUNCAR. Waduk kembali terisi air sehingga menyerupai telaga yang jernih kemudian diisi ikan nila.

Baca juga : Pohon Koncangan Raksasa di Hutan Muncar
 
WADUK CANDI MUNCAR kini lebih diarahkan sebagai tempat rekreasi alam yang keren. Pengunjung bisa berakit-rakit ke hulu, eh... keliling waduk aja ya... hehe.
Yang penting tetap hati-hati lho gaeesss.... Coz kedalaman airnya mencapai enam meter lebih.

Wednesday, February 15, 2017

ASAL-USUL GANTOLE BUKIT JOGLO WONOGIRI

Launching ramp gantole Puncak Bukit Joglo, Desa Sendang, Wonogiri

LAUNCHING RAMP GANTOLE PUNCAK BUKIT JOGLO menjadi salah satu lokasi favorit para atlet gantole dan paralayang profesional. Puncak bukit yang terletak di Dusun Kembang, Desa Sendang, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah itu pun bagai sebuah "menara pandang" yang mampu menyajikan bentang alam seantero Wonogiri.

Namun tahukah anda, Wonogiri sebenarnya memiliki dua tempat peluncuran gantole. Yang pertama ada di Watu Cenik Puncak Bukit Prampelan. Dan yang ke dua ada di PUNCAK BUKIT JOGLO. Launching ramp di Watu Cenik terlebih dahulu dibangun sekitar 1976 silam. Adapun LAUNCHING RAMP GANTOLE PUNCAK BUKIT JOGLO mulai dibangun kisaran tahun 1985-1990.

Launching ramp yang pertama sudah saya ulas sebelumnya.
Baca : Sejarah Watu Cenik dan Gantole Pertama di Wonogiri

Sedangkan Launching ramp yang ke dua di PUNCAK BUKIT JOGLO juga menyimpan kisah dan sejarah  menarik. Kepala Desa Sendang, Budi Hardono menuturkan, kontur Puncak Bukit Prampelan ternyata berisiko tinggi untuk dijadikan sebagai tempat peluncuran gantole. Oleh karena itu, para atlet gantole kemudian mencari tempat yang lebih tinggi guna dijadikan tempat peluncuran gantole.

Akhirnya, pada 1985 mereka menemukan PUNCAK BUKIT JOGLO di Dusun Kembang, desa setempat yang cocok menjadi launching ramp. Tanah di puncak bukit itu semula milik Perum Jasa Tirta (pengelola Waduk Gajahmungkur) yang kemudian dihibahkan kepada masyarakat.

Selanjutnya, pembangunan LAUNCHING RAMP GANTOLE PUNCAK BUKIT JOGLO dirintis oleh AURI (sekarang TNI-AU), para atlet, dan warga. Kala itu, jalur menuju puncak Bukit Joglo masih berupa jalan setapak. Jaraknya mencapai sekitar 4-5 kilometer.

Peralatan gantole pun harus dipikul dari tepi jalan raya sampai ke PUNCAK BUKIT JOGLO. Ongkos pikul gantole sampai ke puncak waktu itu sekitar Rp 5.000. Secara bertahap, jalur menuju Watu Cenik terlebih dahulu diperlebar sehingga mobil bisa naik.

Perlu diketahui, PUNCAK BUKIT JOGLO semula berbentuk kerucut dan merupakan puncak tertinggi di desa tersebut. Oleh AURI, para atlet, dan warga, puncak itu kemudian dikepras sehingga menjadi datar dan mempunyai ruang yang cukup lapang untuk meluncurkan gantole.

Atlet paralayang menyiapkan alat di launching ramp Bukit Joglo, Desa Sendang, Wonogiri


Mbah Kartoyo, seorang warga Dusun Kembang yang pernah saya temui menuturkan, Bukit Joglo awalnya hanya dilengkapi papan kayu untuk meluncur. Selanjutnya secara bertahap, jalannya diperlebar agar bisa dilalui mobil, sedangkan puncak bukit mulai dibeton. Kini, tempat tersebut juga menjelma jadi tempat wisata dan rekreasi andalan Desa Sendang.

Tonton videonya :  Launching Ramp Gantole Bukit Joglo, Wonogiri

Sekarang,  LAUNCHING RAMP GANTOLE PUNCAK BUKIT JOGLO yang keren abis ini menjadi salah satu favorit atlet gantole dan terbang layang. Tidak hanya atlet nasional, banyak atlet internasional yang kagum setelah menjajalnya. PUNCAK BUKIT JOGLO merupakan launching ramp satu-satunya di Indonesia, bahkan mungkin di dunia yang menghadap langsung ke perairan waduk

Friday, February 10, 2017

SEJARAH WATU CENIK dan LANDASAN GANTOLE PERTAMA di WONOGIRI

Watu Cenik, Puncak Bukit Prampelan, Desa Sendang, Wonogiri
WATU CENIK berada di Puncak Bukit Prampelan, Dusun Prampelan, Desa Sendang, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. WATU CENIK sekarang menjadi salah satu primadona tempat rekreasi baru nan keren di Wonogiri.

Tapi tahukah kamu? Selain menyajikan pemandangan bentang alam Waduk Gajah Mungkur yang memesona, obyek wisata WATU CENIK ternyata menyimpan cerita dan sejarah menarik.

WATU CENIK merupakan sebongkah batu (watu) yang bertengger sendirian (nyenik) di atas puncak Bukit Prampelan dengan ketinggian sekitar 300 meter dari permukaan laut (dpl). Tidak jauh dari WATU CENIK terdapat sebuah makam dan petilasan Poncobowo, leluhur desa setempat.Di sekitar petilasan itu banyak terdapat pohon rindang sehingga biasa dijadikan tempat bersantai dan berteduh.

Tonton videonya : Video Watu Cenik Dari Udara

Bulan Juli 2016 lalu, warga setempat membangun sebuah tulisan "Watu Cenik" tepat di depan sebongkah batu yang disebut WATU CENIK itu, meskipun beberapa pihak menyayangkan penempatan tulisan yang justru menutupi bongkahan batunya. Mereka juga membangun jalan undak-undakan dari peluncuran (launching ramp) gantole lama sampai WATU CENIK. Warga ingin membangkitkan sebuah ikon wisata baru di desanya.

Launching Ramp gantole lama di Watu Cenik, Puncak Bukit Prampelan, Sendang, Wonogiri
Puncak Bukit Prampelan merupakan launching ramp gantole yang pertama di Kabupaten Wonogiri. Saya pernah berbincang dengan Mbah Giyono, seorang warga Desa Sendang. Dia menuturkan, gantole masuk Wonogiri pertama kali sekitar tahun 1976. Saat itu, waduk baru akan dibangun, sehingga lokasi waduk saat itu masih berupa persawahan.

Para atlet gantole dibantu warga kemudian membangun landasan peluncuran (launching ramp) di puncak Bukit Prampelan. Landasan tersebut masih terbuat dari kayu dan langsung digunakan untuk meluncurkan gantole.

Baca juga : Asal-usul Gantole Bukit Joglo Wonogiri

Launching ramp gantole di Bukit Prampelan bertahan sampai sekitar tahun 1985. Pasalnya setelah itu para atlet dan warga menemukan lokasi yang lebih tinggi, yakni Bukit Joglo di desa setempat. Sejak saat itu, gantole lebih sering meluncur dari Bukit Joglo, sedangkan Bukit Prampelan menjadi tempat rekeasi yang menyajikan pesona bentang alam Waduk Gajahmungkur nan megah.

Sunday, February 5, 2017

AIR TERJUN LEMBAH SELORESI WONOGIRI

Air terjun Lembah Seloresi, Setren, Slogohimo, Wonogiri
Lagi-lagi, warga Kabupaten Wonogiri membuka air terjun baru. Kali ini, Warga Desa Setren, Kecamatan Slogohimo yang mau membuka air terjun Lembah Seloresi. Air terjun itu ada di Dusun Salam, Desa Setren.

Kecamatan Slogohimo berjarak sekitar 40 kilometer di sebelah timur pusat Kabupaten Wonogiri. Sedangkan Desa Setren sendiri berjarak sekitar lima kilometer dari pusat Kecamatan Slogohimo.

Mobil bisa diparkir di ujung Dusun Salam kemudian jalan kaki sekitar 1,9 kilometer menuju air terjun. Kalau sepeda motor bisa masuk lebih dalam sekitar 300-400 meter, sehingga "tinggal" jalan kaki sejauh 1,5 kilometer.

Tapi santai aja gaeesss... Jalannya nggak nanjak-nanjak amat kok. Tapi relatif datar sambil menyusuri sungai. Pemandangannya indah dihiasi sawah yang ijo royo-royo. Udaranya pun sejuk di wilayah perbukitan lereng selatan Gunung Lawu. Pokoknya keren buat tempat rekreasi.

Sampai di lokasi, kita akan melihat air terjun yang meluncur pada bidang tebing tegak lurus. Tingginya sekitar 30 meter. Debitnya pun relatif stabil.

Btw, air terjun tersebut konon menjadi tempat bertapanya para resi. Karena itu sekarang dinamai Seloresi (yang dalam bahasa jawa berarti batu resi).

Friday, February 3, 2017

MANCING EKSTREM DI SPILLWAY WADUK GAJAHMUNGKUR

Spot mancing ekstrem di bawah spillway Waduk Gajahmungkur, Wonogiri

Sebenarnya ini tidak saya rekomendasikan sebagai tempat rekreasi karena berbahaya dan risikonya tinggi. Tapi saya tulis karena aksi-aksi unik dan menantang yang dilakukan para pemancing di tempat ini.

Salah satu spot memancing ekstrem yang satu ini ada di bawah pintu pelimpasan air (spillway) waduk Gajahmungkur, Kabupaten Wonogiri. Untuk mencapainya, lewat Tugu Kalpataru ke arah selatan sampai dekat kantor Perum Jasa Tirta Wonogiri. Setelah itu belok kiri, masuk ke jalan setapak sampai di bawah spillway.

Hanya di waktu-waktu tertentu spillway dibuka, sehingga menggelontorkan ratusan meter kubik air dari Waduk Gajahmungkur ke Sungai Bengawan Solo. Alhasil, di bawah spillway terlihat seperti air terjun dengan debit yang sangat besar.

Lihat videonya : Mancing Mania Ekstrem di Waduk Gajah Mungkur

Spillway biasanya dibuka saat musim hujan, ketika volume air waduk terlalu banyak. Momentum itu menjadi daya tarik tersendiri buat para pemancing. Karena saat spillway dibuka dan membentuk air terjun, banyak ikan berkumpul di bawahnya.

Tapi cara memancing di bawah spillway ini lain dari yang lain, lho gaeesss... Mereka memancing tidak pakai umpan, tapi dengan cara ngethek atau nggarong.Yaitu banyak kail yang dipasang atau dirangkai dalam satu tali pancing. Kadang bisa mencapai belasan kail dalam satu pancing.

Nah, kail itu kemudian dilemparkan ke dalam air, tepatnya di bawah air terjun tadi. Begitu masuk ke dalam air, pemancing akan segera menariknya dengan cepat. Kalau sedang beruntung, akan ada ikan yang nyangkut atau kecantol di salah satu kail. Kadang ada yang nyantol di bagian ekor, punggung, perut dan sebagainya.

Ikan favorit di spot mancing ini adalah jambal atau patin. Ikan patinnya jumbo-jumbo brooo... Pernah ada yang dapat patin seberat 5-8 kg di tempat itu. Tapi, kalau ke tempat ini harus waspada ya gaeesss... Lengah sedikit bisa kepeleset nyebur ke sungai. Wah, bisa gawat nanti.

Spot memancing di Waduk Gajahmungkur, Kedung Areng, Wonogiri
Btw, masih banyak kok spot-spot memancing di Waduk Gajahmungkur yang ngga kalah keren dan asyik. Contohnya di daerah Kedungareng, Cakaran, dan Gudang. Pemandangan alamnya oke punya, cocok buat rekreasi. Apalagi kalau dapat banyak ikan, mantab brooo..... hahaha....

Spot memancing di Waduk Gajahmungkur, Cakaran, Wonogiri

Wednesday, February 1, 2017

AIR TERJUN KEDUNG JIMBAR WONOGIRI

Air terjun Kedung Jimbar, Wonogiri


Desa Purwoharjo di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri memang surganya air terjun. Sebelumnya sudah saya tulis tentang rekreasi di Air Terjun Jurug Kemukus dan Kedung Lare yang keren abisss. Kali ini, saya akan cerita tentang AIR TERJUN KEDUNG JIMBAR yang nggak kalah asyik.

AIR TERJUN KEDUNG JIMBAR masuk wilayah Dusun Ngumbul, Desa Purwoharjo. Adapun Desa Purwoharjo sendiri ada di ujung timur Kabupaten Wonogiri atau sekitar 75 kilometer dari pusat Kabupaten Wonogiri.

Air terjun itu masih satu alur sungai dengan Jurug Kemukus dan Kedung Lare. Bedanya, sumber air Jurug Kemukus dan Kedung Lare berasal dari hulu Sungai Gading.

Sedangkan sumber air KEDUNG JIMBAR berasal dari Dusun Jimbar yang jatuh ke Sungai Gading. Karena itu air terjunnya dinamai KEDUNG JIMBAR. Lokasi KEDUNG JIMBAR cuma sekitar 50 meter di bawah Kedung Lare.

AIR TERJUN KEDUNG JIMBAR bisa dibilang baru karena belum banyak yang tahu. Tingginya hampir 20 meter. Yang bikin asyik, kita bisa memanjat air terjun sampai ke tengah-tengah.

Kok bisa? Ya bisa gaeesss... Soalnya, banyak bebatuan di air terjun itu yang menonjol. Beberapa batu mirip undak-undakan sehingga mudah dipanjat. Sampai di tengah-tengah ketinggian, kita bisa minta bantuan teman lainnya buat motret dari bawah. Wow... seru kan....
 
baca juga : Air Terjun Kedung Lare Wonogiri
baca juga : Air Terjun Jurug Kemukus Bertingkat Tiga

Jalur ke KEDUNG JIMBAR tidak begitu sulit kalau dibandingkan dengan Jurug Kemukus. Kita bisa  parkir sepeda motor di rumah Mbah Mino, rumah terdekat dengan KEDUNG JIMBAR. Setelah itu berjalan kaki sekitar 300 meter dan.... sampai deh....
 .

Tuesday, January 24, 2017

OUTBOUND WADUK GAJAHMUNGKUR

TK Aisyiyah Outbound di Waduk Gajahmungkur Wonogiri

Obyek Wisata Waduk Gajahmungkur, Kabupaten Wonogiri sekarang ada ARENA OUTBOUND lho gaeeessss.... Lokasinya di sebelah barat lapangan Obyek Wisata Waduk Gajahmungkur. Di situ ada kolam ikan, wahana permainan, balai pertemuan, gazebo-gazebo, sampai menara pandang yang menjulang tinggi.

Hari Sabtu, 21 Januari 2017, sekolahan anakku, TK Aisyiyah 1 Wonogiri mengadakan outbound di arena OUTBOUND WADUK GAJAHMUNGKUR. Dengan menggunakan jasa fasilitator outbound, lebih dari seratus anak TK diajak mengikuti berbagai permainan.

Antara lain,
  • Permainan Pipa Bocor. Satu regu anak disuruh mengisi air ke dalam pipa yang sudah dilubangi. Biar airnya tidak habis, setiap anak menutup lubang-lubang yang ada.
  • Permainan Menangkap Ikan. Nah ini yang paling hebooohh.... Bocah-bocah kan paling senang kalau keceh main-main air. Anak-anak disuruh menangkap ikan-ikan nila merah kecil yang ditebar di dalam kolam. Mereka dibekali keranjang plastik. Sebenarnya perlu kekompakan dan kerja sama biar hasil tangkapannya banyak. Tapi, kayaknya bocil-bocil itu ngga peduli, yang penting berburu ikan sambil ngobok-obok kolam, kalau perlu sambil ciprat-cipratan air.... wkwkwkwk.....
  • Permainan Air Terjun. Sebuah gelas plastik diikatkan di depan kepala. Kemudian dari belakang, anak-anak secara estafet menuangkan air ke gelas-gelas plastik itu. Lalu anak yang paling depan menuangkan airnya ke sebuah ember.
Ada juga permainan Lompat Ban, permainan Merayap di Atas Rumput, dan permainan Menerobos Ban.

Lihat videonya : Seru.... Outbound di Waduk Gajahmungkur

TK Aisyiyah Outbound di Waduk Gajahmungkur Wonogiri


Pokoknya seruuuu... Apalagi emak-emak juga ikutan heboh.... hehehe.
Setelah mandi dan ganti baju, acara ditutup dengan makan bersama.
Rekreasi keren kaaaannnnn.......

Lihat juga videonya : Heboh Berburu Ikan... Outbound Waduk Gajahmungkur


.

Thursday, January 19, 2017

AIR TERJUN KEDUNG LARE WONOGIRI

Air Terjun Kedung Lare Desa Purwoharjo, Karangtengah, Wonogiri

Desa Purwoharjo ternyata menyimpan segudang air terjun yang super keren lho gaeessss.... Selain punya air terjun Jurug Kemukus yang spektakuler bertingkat tiga, desa di  Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri itu juga punya air terjun KEDUNG LARE yang ngga kalah keren.

Baca juga : Air Terjun Jurug Kemukus Bertingkat Tiga
Baca juga : Air Terjun Kedung Jimbar Wonogiri

Air terjunnya memang ngga terlalu tinggi, hanya berkisar 8 meter. Tapi airnya tetap deras sepanjang tahun. Kemarau sekalipun airnya tetap deras, sehingga layak dijadikan tempat rekreasi alam. KEDUNG LARE masih satu alur sungai dengan Jurug Kemukus. Air terjun KEDUNG LARE ada di daerah hulu, sedangkan air terjun Jurug Kemukus berjarak sekitar satu kilometer di bawahnya.

Air Terjun Kedung Lare Desa Purwoharjo, Karangtengah, Wonogiri

Air terjun KEDUNG LARE berada di Dusun Ngumbul, Desa Purwoharjo, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri.

Rutenya : Dari Kecamatan Baturetno ke arah timur sekitar 18 kilometer sampai ke Kecamatan Karangtengah. Dari Kecamatan Karangtengah, ke arah timur lagi sekitar 7 kilometer sampai ke Dusun Ngumbul, Desa Purwoharjo.

Sepeda motor bisa diparkir di rumahnya Mbah Mino, warga RT2 RW8 Dusun Ngumbul. Setelah itu jalan kaki menyusuri jalan setapak sekitar 300 meter sampai di air terjun KEDUNG LARE. Jangan lupa bawa kamera lho gaeesss... Biar bisa foto-foto selfie lalu sebarkan ke temen-temen kamu.

Wednesday, January 18, 2017

AIR TERJUN JURUG KEMUKUS BERTINGKAT TIGA

Air terjun Jurug Kemukus tingkat 1

Ternyata ada air terjun super keren lho gaeesss.... Namanya air terjun JURUG KEMUKUS. Tempatnya di Desa Purwoharjo, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. 
Yang bikin istimewa air terjun ini bertingkat tiga, masing-masing tingkat tingginya 30-40 meter. Biarpun musim kemarau airnya tetap deras. Apalagi kalau musim hujan, derasnya arus bisa menciptakan kabut (kukus) yang membumbung tinggi di sekitar air terjun. Karena itu tempatnya dinamai air terjun JURUG KEMUKUS.

Air terjun Jurug Kemukus tingkat 2


Air terjun ini bisa dibilang baru ditemukan lho gaeesss.... Sebelumnya jarang banget ada orang yang tau keberadaan air terjun JURUG KEMUKUS. Para pemuda desa setempat baru membuka akses jalan setapak menuju air terjun sebagai tempat wisata dan rekreasi pada tahun 2016 lalu.

Saya sendiri pertama kali ke sana pada tanggal 5 Maret 2016. Saat itu, saya dipandu oleh Mas Wahyu dan Mas Alex, pemuda Desa Purwoharjo yang mengorbitkan air terjun itu ke khalayak ramai.

Air terjun Jurug Kemukus tingkat 3


Air terjun JURUG KEMUKUS ada di Kabupaten Wonogiri bagian timur.

Rutenya : Dari Kecamatan Baturetno ke arah timur sekitar 18 kilometer sampai ke Kecamatan Karangtengah. Dari Kecamatan Karangtengah, ke arah timur lagi sekitar 7 kilometer sampai ke Dusun Ngampel. Habis itu jalan kaki sekitar 1 kilometer sampai ke air terjun tingkat paling bawah.

Kalau mau langsung ke air terjun tingkat paling atas, kita bisa ambil jalur lewat Dusun Ngijo. Dari Dusun Ngijo, kita cukup jalan kaki menuruni bukiit sekitar 700 meter dan langsung bisa menikmati keindahan JURUG KEMUKUS tingkat pertama.

Baca juga : Air Terjun Kedung Lare Wonogiri
Baca juga : Air Terjun Kedung Jimbar Wonogiri 

Kita mungkin bakalan ngos-ngosan buat jalan kaki ke air terjun, apalagi buat yang nggak biasa blusukan ke hutan dan naik-turun gunung. Tapi, sesampainya di air terjun, kamu pasti bakal bilang "Wow..." terus mainan air, kongkow-kongkow di atas batu-batu segede gaban, foto-foto trus diupload. Pasti bikin ngiri temen-temen kamu.... hehehe.
Keren kaaannnn.....

Monday, January 16, 2017

RUMAH POHON WADUK GAJAH MUNGKUR

Rumah Pohon Waduk Gajahmungkur, Wonogiri
Mau coba sensasi naik rumah pohon? Datang aja ke Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Rumah pohon itu tempatnya ada di dalam taman Kampung Galau. Hehehe... Unik ya namanya. Dinamai taman Kampung Galau, mungkin buat obat galau kale ya.
Btw, ada tiga rumah pohon di taman rekreasi itu lhooo... Semuanya dibangun di atas pohon jati. Rata-rata tingginya 6-10 meter. Rumah pohonnya bisa dinaiki dua orang sekaligus, bisa buat berduaan, gituuu....
Saya pernah nyoba naik ke rumah pohon. Whhiiiiiirrrr..... jantung berdesir saat pohonnya bergoyang. Not recomended buat yang takut / phobia ketinggian.
Tapi, kalau udah di atas, sensasinya luar biasa. Apalagi bisa melihat pemandangan Waduk Gajahmungkur meskipun sedikit terhalang dedaunan yang rimbun. Bakal betah & ogah turun deh.....
Rekreasi keren kaannn.....

Lihat videonya : Rumah Pohon Waduk Gajahmungkur Baru Dibangun
Baca juga : Omah Jungkir Waduk Gajahmungkur

OMAH JUNGKIR WADUK GAJAH MUNGKUR

Omah Jungkir Waduk Gajahmungkur Wonogiri
Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur sekarang ada wahana rekreasi baru lho gaeesss...
Pengen selfie yang aneh-aneh mirip spiderman lagi akrobat, maem bakso sambil koprol, atau main catur jungkir balik, datang aja ke sini.

Namanya OMAH JUNGKIR. Lokasinya di dalam kawasan Obyek Wisata Waduk Gajahmungkur, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Tepatnya di depan gedung jetski, dekat tempat kereta kelinci ngetem.



Omah Jungkir Waduk Gajahmungkur Wonogiri

Harga tiket OMAH JUNGKIR cuma Rp 5000. Kalau tiket masuknya ke kawasan obyek wisata Waduk Gajahmungkur Rp 5000 (hari biasa), Rp 6500 (hari sabtu), atau Rp 7500 (hari minggu).

Di dalam OMAH JUNGKIR, interiornya dibikin jungkir balik. Ada yang berbentuk kamar mandi, ruang keluarga, dapur, sampai warung bakso. Meja, kursi, kulkas, kitchen set, kompor, sampai kamar mandinya dibikin jungkir balik. Tapi kamar mandinya ngga ada airnya lho gaeeessss.....

Lihat juga videonya : Ajaib.. Orang Berjalan Terbalik di Langit-langit


Kalau sudah masuk ke OMAH JUNGKIR, bisa foto-foto selfie. Habis itu upload fotomu ke facebook, twitter, instagram, atau medsos yang kamu punyai. Pasti deh, banyak yang tercengang, terpukau, terkesima, ...minimal tersenyum manis di depan foto yang kamu pajang.
Hehehehe.... Keren kaaannn....

Baca juga : Rumah Pohon Waduk Gajahmungkur



Omah Jungkir Waduk Gajahmungkur Wonogiri

Nama : OMAH JUNGKIR.
Lokasi : Kawasan Obyek Wisata Waduk Gajahmungkur, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Tiket Masuk Omah Jungkir : Rp 5000.
Tiket Masuk kawasan Obyek Wisata Waduk Gajahmungkur : Rp 5000 (hari biasa), Rp 6500 (hari sabtu), Rp 7500 (hari minggu)

Tuesday, January 10, 2017

STATUS HUMOR, KATA LUCU, KALIMAT EMBUH

MBUH LUCU MBUH ORA

DARI MANA MAS?
X : Dari mana mas?
Y : Dari keluarga baik-baik.
X : Maksud saya, dari mana mau ke mana mas...??
Y : Oh, dari tadi mau ke sasar
X : !#$*F^x?^@


BOCORAN SOAL UN IPA,
Tanya :
Ikan berenang dengan sirip,
Burung terbang dengan sayap,
Manusia berjalan dengan kaki,
Pencuri lari dengan.....?

Jawab :
...terbirit-birit.


BOCORAN SOAL UN IPA (remidiasi),
Tanya :
Seorang profesor menguji coba pesawat jet. Kecepatannya 1.000 km/jam. Sang profesor kebingungan karena jarak 10 m di depannya ada gunung. Apa yang harus dilakukan profesor agar pesawatnya tak menabrak gunung.....?
Jawab :
.....profesor aja bingung. Apalagi lu yang UN remidi.....
Bwahahaha...


KTP SALAH
Waduh, E-KTP nya SALAH semua.....
Tanggal lahirnya salah,
Alamatnya salah,
Golongan darahnya salah,
Namanya juga salah.....
Ups.....
Ternyata E-KTP nya tetangga.....


MARAH SAMA PRAMUGARI
Penumpang pesawat terbang marah-marah kepada pramugari di sebuah bandara.
Penumpang : "Pokoknya, saya mau tuntut maskapai penerbangan."
Pramugari : "Kenapa Pak?"
Penumpang : "Gara-gara pesawatnya kebablasan, saya capek jalan kaki sampai rumah".
Pramugari : "Loh, kok bisa?"
Penumpang : "Pas hampir sampai, saya sudah ketok-ketok jendela pakai koin. Eh, pesawatnya gak mau berhenti. Padahal, saya sudah teriak keras-keras ke sopirnya, 'BANG... KIRI BANG...!".



DISURUH DUDUK-DUDUK
Rombongan tamu dari Jawa kondangan ke Jakarta. Sesampainya di lokasi, sang tuan rumah pun mempersilahkan.
Tuan Rumah : 'Selamat datang. Silahkan, duduk-duduk dulu...'
Tamu : 'Weee... lha dalah... Wis kesel, pengen lungguh kok malah kon duduk-duduk... Lha endi paculè?'
(bahasa Jawa, duduk-duduk = menggali)


JAKA SEMBUNG DIRUT PLN
Kalau Jaka Sembung jadi Dirut PLN,
program pertama yang dikerjakan =
membangun PLTD
(Pembangkit Listrik Tenaga Dalam)



KEJADIAN GANJIL DI BALAI DESA
Suasana sepi, di luar hujan gerimis & berkabut, sehingga pagi itu agak gelap & menyeramkan.
Tiba2 aku terkejut melihat di sudut ruangan hanya ada KEPALANYA saja. Matanya tajam menatapku. Aku yg duduk di ruang tengah tidak berani menatap KEPALA itu.
Sesaat kemudian, salah satu pintu berderit. Gagang pintunya bergerak-gerak, perlahan-lahan terbuka. Dari balik pintu, muncullah SEKRETARIS dan BENDAHARA.
Akhirnya, aku baru berani menyapa sosok di sudut ruangan itu, "Selamat pagi pak KEPALA DESA. Saya mau ngurus KTP nih..,".
Wkwkwkwkwkwkwk........


MENDOAN RONG EWU TELU
"Tuku mendoan rong ewu telu ternyata ora enak ya..."
"Yo iyo to Duulll.... Wong saiki wis rong ewu pitulas."


PEMBANTU REKTOR
Seorang dosen punya PRT baru.
Di hari pertama bekerja, dia menanyai PRT tersebut.
"Sudah berapa tahun Ibu jadi PRT?" tanya sang dosen.
"Sudah 20 tahun," jawabnya.
"Anak ibu berapa? Kerja di mana saja?" tanya sang dosen lagi.
"Anak saya tiga. Yang pertama jadi pembantu rektor di Universitas A. Yang ke dua juga jadi pembantu rektor di Universitas B," jawabnya.
Sang dosen pun kagum. Karena anak seorang PRT bisa jadi pembantu rektor.
"Anak ke tiga saya juga jadi pembantu rektor di Universitas C," lanjutnya.

Sang dosen semakin geleng-geleng kepala. Benar-benar hebat. Walaupun seorang PRT, ibu itu mampu mengantarkan seluruh anaknya jadi pembantu rektor. Apalagi, Universitas C merupakan perguruan tinggi favorit di Indonesia.
Dipenuhi rasa penasaran, dosen itu kembali bertanya, "Ketiga anak ibu bekerja di bidang apa?"
"Sama seperti saya. Nyuci piring, nyuci baju, ngepel, nyapu, dan masak," ujar ibu tadi, polos.


PEPATAH EMBUH

 "Tiada gading yang tak kletak"


"Tiada rotan, rotipun jadi".

Selamat sarapan...

✋😆

Jati-jati Raksasa di Cagar Alam Donoloyo Wonogiri

Pohon Jati di Cagar Alam Donoloyo Wonogiri Pohon Jati Berlubang di Cagar Alam Donoloyo Wonogiri Cagar Alam Donoloyo di Desa Watusomo, Keca...

BERITA TERPOPULER