Thursday, March 11, 2021

Sejarah Waduk Kedung Uling Eromoko, Wonogiri

Waduk Kedung Uling Eromoko

 

Waduk Kedunguling Eromoko

Waduk Kedung Uling merupakan salah satu waduk tertua di Kabupaten Wonogiri. Waduk tersebut dibangun sejak tahun 1917, pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Dengan demikian, waduk yang berada di Desa Ngunggahan, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri itu sudah berusia lebih dari 100 tahun atau lebih dari seabad.

Sejarah berdirinya Waduk Kedunguling diwarnai dengan beberapa cerita rakyat yang dituturkan turun temurun. Zaman dahulu, sebelum waduk Kedung Uling berdiri, pernah ada seorang raja yang menyambangi desa tersebut. Saat itu, peniti sang Raja jatuh, kemudian ditemukan oleh penduduk setempat. Penduduk yang menemukannya lalu mengembalikan peniti itu kepada Raja.

Karena terkesan dengan kejujuran warga, sang Raja kemudian menawarkan imbalan kepada warga tersebut. Namun, warga menolak diberi imbalan. Mereka hanya meminta Raja mendoakan agar anak-cucunya kelak menjadi orang sukses. Sang Raja pun bersedia mendoakan, dan salah satu yang terkabul adalah dibangunnya Waduk Kedung Uling.

Waduk Kedung Uling dibangun dengan membendung Sungai Jatirejo dan Sungai Tempuran. Luasnya 3,75 km2 dan dirancang mampu menampung air dengan volume 479.000 m3. Waduk itu juga dirancang mampu menyuplai irigasi untuk 87 hektare sawah.

Baca juga : Sejarah Waduk Cengklik Boyolali

Selama lebih dari satu abad, Waduk Kedung Uling menyuplai irigasi untuk ratusan hektare sawah di beberapa desa/kelurahan Sumberejo dan Mojopuro, Kecamatan Wuryantoro. Beberapa tahun lalu, Waduk Kedung Uling sempat mengalami kerusakan, pemerintah kemudian berupaya memperbaiki waduk agar dapat berfungsi kembali.


No comments:

Post a Comment

Jati-jati Raksasa di Cagar Alam Donoloyo Wonogiri

Pohon Jati di Cagar Alam Donoloyo Wonogiri Pohon Jati Berlubang di Cagar Alam Donoloyo Wonogiri Cagar Alam Donoloyo di Desa Watusomo, Keca...

BERITA TERPOPULER